Bengawan Solo Tercemar Limbah Beralkohol, Pabrik Ciu Ini Seharusnya Menggunakan Teknologi Pengolahan Limbah Anaerobik
Bengawan Solo Tercemar Limbah Beralkohol, Pabrik Ciu Ini Seharusnya Menggunakan Teknologi Pengolahan Limbah Anaerobik
Lagi-lagi sungai di Indonesia baru saja tercemar oleh limbah pabrik perusahaan. Pada bulan September 2021, Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah tercemar oleh aktivitas produksi ciu yang ternyata bukan hanya dari perusahaan bahkan industri rumahan. Limbah-limbah ciu atau alkohol tersebut diduga berasal dari hasil fermentasi dan destilasi tetes tebu. Warga sekitar menyebut limbah tersebut dengan istilah Badeg. Berdasarkan investigasi Polda Jateng, beberapa dari industri-industri tersebut belum memiliki Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang seharusnya disediakan oleh seluruh industri yang menghasilkan limbah yang berpotensi untuk membahayakan lingkungan. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab tersebut diberi sanksi administrasi, menutup saluran bypass serta menyarankan mereka membangun IPAL dan pengujian baku mutu limbah yang dihasilkan sebelum perusahaan tersebut dapat berfungsi kembali. Selanjutnya jika tidak memenuhi persyaratan tersebut, akan dikenakan Pasal 114 UU No.32 tahun 2009 dengan hukuman tidak dapat menjalankan usaha dan dipidana paling lama 1 tahun dan denda sebesar 1 Miliar.
Akibat dari pencemar limbah alkohol Ciu itu berdampak besar bagi masyarakat, pasokan air bersih dihentikan sementara waktu. Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Blora dihentikan, dari 2700 terdapat 1200 pelanggan PDAM yang tidak mendapatkan pasokan air bersih.
Mengatasi Limbah Beralkohol dgn Pengolahan Limbah Anaerobik
Pada pemrosesannya, pengolahan produk yang menghasilkan alkohol dapat mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia. Selain melibatkan banyak penggunaan air dalam pemrosesannya, limbah air yang dihasilkannya banyak pula. Air limbah hasil olahan yang mengandung alkohol dapat mencemari air dan udara karena mengandung mikroorganisme, senyawa anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung. Selain menghasilkan limbah cair pada proses produksinya, Industri ini mempunyai limbah dari sisa air sisa pencucian peralatan dan bisa saja menghasilkan limbah padat dari perasan, endapan dan CaSO4 serta gas yang berupa uap alkohol.
Kenapa Pengolahan Limbah Beralkohol Ini Perlu Menggunakan Pengolahan Air Limbah (IPAL) Anaerobik ?
Related Posts
Terobosan Teknologi Co-Firing Biogas Hasil Pengolahan Limbah Anaerobik dari Grinviro
Dalam upaya menjaga lingkungan dan memenuhi regulasi pemerintah, banyak perusahaan kini beralih ke sistem pengolahan…
Kontraktor Pengolahan Air Limbah Terpercaya di Indonesia, Grinviro Biotekno Indonesia
Pengelolaan air limbah merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh banyak industri di Indonesia, dan disinilah…
FLOWREX Surface Aerator : Solusi Nomor 1 untuk Kolam Limbah Aerasi yang Luas
Memilih surface aerator yang tepat untuk kolam limbah yang luas merupakan suatu hal yang krusial.…