Mengubah Air Laut Dengan Kadar TDS Tinggi Serta Air Keruh Menjadi Air Siap Minum Dengan Teknologi Seawater Dan Atau Brackish Water Reverse Osmosis (SWRO/BWRO)
Di bumi, tersedia 326 juta mil kubik (1,332 miliar kilometer kubik) atau sekitar 71% dari seluruh permukaan di Bumi yang berasal dari lautan, dasar lautan serta glacier es di kutub utara dan selatan. Tersedia 48 Miliar Galon untuk setiap orang dimuka bumi, namun masih ada satu dari tiga orang di muka bumi masih kekurangan air bersih siap konsumsi, bahkan untuk memperolehnya sulit hingga harus berjalan ke mata air dan memikulnya hingga ke rumah masing-masing. Namun belum tentu air yang diambil dari mata air tersebut adalah air yang siap untuk dikonsumsi.
Indonesia berpotensi krisis air di masa depan. Data dari World Resources Institute (WRI) menunjukkan kalau Indonesia berpeluang menjadi negara yang tingkat stress airnya sangat tinggi. Artinya cadangan air bersih tidak lagi mencukupi mencukupi permintaan. Kelangkaan ini bisa ditanggulangi dengan memanfaatkan kekayaan sumber air terbesar yang kita miliki yaitu air laut. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garam, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut memang berasa asin karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Kandungan aram di setiap laut berbeda kandungannya. Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah.
Air laut pada dasarnya tidak boleh dikonsumsi manusia karena kandungan garam dan zat berbahaya lainnya, termasuk arsen dan merkuri. Jadi, air laut benar-benar tidak boleh diminum dalam jumlah sedikit sekalipun dalam kondisi genting untuk bertahan hidup. Ketika minum air asin dari laut, artinya kamu memasukkan air dan garam ke dalam tubuhmu. Bukannya membuat rasa haus hilang, air dan garam justru membuat tubuh semakin dehidrasi. Ginjal manusia adalah filter yang memisahkan racun dalam darah yang dibuang dalam bentuk urin. Namun, ginjal tidak dapat membuat urin dari konsentrasi garam lebih dari 2 persen. Sehingga bukan menjadi solusi yang tepat untuk menghilangkan dahaga.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pengolahan air (Water Treatment System atau WTP) untuk pengolahan air laut menjadi air siap untuk dikonsumsi dengan penggunaan teknologi Seawater atau Brackish Water Reverse Osmosis.
Desalinasi Air laut, Solusi Kelangkaan Air bersih dengan Teknologi Reverse Osmosis
Selama beberapa dekade terakhir, proses teknologi membran Reverse Osmosis desalinasi menggunakan SWRO (Seawater Reverse Osmosis) telah ditetapkan sebagai biaya rendah solusi yang fleksibel untuk produksi minum dan proses air dari air laut atau air payau. Karena dalam pengaplikasiannya modal dan operasional biaya solusi termurah untuk sebagian besar aplikasi di seluruh dunia, diberikan relatif rendah konsumsi energi secara keseluruhan dan kemudahan pembuatan dan konstruksi.
Reverse osmosis atau disingkat RO adalah suatu metode pengolahan air dengan sistem penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring atau membran). Proses tersebut menjadikan zat yang terlarut dan terendap di lapisan yang dialiri tekanan membuat zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul yang memiliki ukuran besar atau ion-ion.
Reverse osmosis merupakan sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari sebuah daerah konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan yang melebihi tekanan osmotik. Istilahnya, reverse osmosis adalah mendorong sebuah larutan melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi dan membiarkan pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.
Untuk mendapatkan air siap pakai dari air laut bisa dilakukan dengan cara Reverse Osmosis atau Reverse Osmosis, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada sistem pengolahan air pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut dan menjadikannya air siap pakai.
Cara kerja Reverse Osmosis
Osmosis Terbalik atau Reverse Osmosis diproses melalui proses alami. Ketika dua cairan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel, cairan memiliki kecenderungan untuk bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi untuk keseimbangan potensial kimia.
Secara formal, reverse osmosis atau teknik Reverse Osmosis adalah proses memaksa pelarut dari sebuah zat yang terlarut berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel menjadi zat terlarut dengan konsentrasi rendah dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik. Aplikasi yang paling penting dari reverse osmosis adalah pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau air payau bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-menipis air melintasi membrane dan munculnya air minum dari sisi tekanan rendah.
Membran yang digunakan dalam proses reverse osmosis memiliki lapisan padat dalam matriks polimer, baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial dipolimerisasi dalam membran tipis film-komposit dimana pemisahan terjadi.
Membran dalam sistem Reverse Osmosis ini dirancang untuk memungkinkan air laut hanya untuk melewati melalui lapisan padat, sementara mencegah bagian dari zat terlarut (seperti ion garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan diberikan pada sisi konsentrasi tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar dan payau, dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27 bar (390 psi) tekanan osmotik alam yang harus diatasi. Proses ini banyak digunakan karena penggunaannya dalam desalinasi yakni proses menghilangkan garam dan mineral lainnya dari air laut untuk mendapatkan air tawar.
Osmosis menjelaskan bagaimana pelarut bergerak antara dua solusi yang dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel untuk mengurangi perbedaan konsentrasi antara larutan. Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dari zat terlarut dicampur, jumlah total zat terlarut dalam dua larutan akan terdistribusi secara merata di jumlah total pelarut dari dua larutan.
Dalam Teknologi Reverse Osmosis, dalam penyusunan yang sama seperti yang di osmosis, tekanan diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi gerakan air diantaranya adalah tekanan yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut antara dua kompartemen (tekanan osmotik) dan tekanan eksternal diterapkan.
Pengaplikasian Reverse Osmosis
Dalam pengaplikasian Reverse Osmosis tidak hanya digunakan dalam pengolahan air laut menjadi air siap pakai saja, bahkan limbah atau air pada saluran pembuangan sampah juga bisa diolah dengan menggunakan pengolahan air (IPAL atau WTP) dengan teknologi Reverse Osmosis menjadi air siap pakai. Namun, sebelum dimasukkan ke dalam teknologi Reverse Osmosis terlebih dahulu harus diproses menggunakan teknologi lain.
Pelajari Teknologi Reverse Osmosis dan Teknologi Pengolahan Air (IPAL atau Water/Wastewater Treatment Plant (WTP /WWTP)
WhatsApp: +62823-4811-4479
Kunjungi kami:
- The Prominence Office Tower, Jl. Jalur Sutera Barat, Tangerang
- Jl Utama Modern Industri Blok AA No.5, Kawasan Modern Industri Cikande
- Ciputra World Office Surabaya Lt. 29, Jl. Mayjen Sungkono, Surabaya
- Pattene Business Park Blok W3a Makassar