Granular Sludge (Lumpur Granular)Anaerobik
Granular Sludge (Lumpur Granular) Anaerobik
Pemanfaatan teknologi pengolahan air limbah secara fungsi telah bergeser, dari hanya sekedar memenuhi baku mutu pengolahan menuju ke fungsi-fungsi pengambilan kembali sumberdaya (resource recovery), dalam bentuk penggunaan ulang dan daur ulang. Pemenuhan baku mutu kualitas olahan air limbah mengacu pada fungsi dasar dari pengolahan air limbah, yaitu untuk melindungi kesehatan manusia, terpenuhinya fungsi-fungsi estetika, dan perlindungan terhadap penurunan fungsi dan kualitas lingkungan. Sedangkan fungsi penggunaan ulang dan daur ulang mengacu pada pandangan dasar bahwa air limbah sebenarnya adalah sumber daya.
Pengolahan air limbah di kawasan perkotaan dengan tujuan mendapatkan air yang dapat dapat
digunakan kembali menghadapi permasalahan masih relatif tingginya kadar nutrien (N dan P) pada effluent. Permasalahan lain yang dihadapi pada pengolahan air limbah di kawasan perkotaan Indonesia adalah masih mengandalkan pengolahan yang mudah untuk dioperasikan dan berbiaya rendah.
Granular Sludge (Lumpur Granular) Anaerobik
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini. Salah satu metode simultan yang dapat digunakan adalah teknologi pengolahan dengan menggunakan biomassa lumpur granular aerobik (Granular Aerobic/Anaerobic Sludge, GAS) untuk penyisihan nitrogen dan fosfor. Granular Sludge Anaerobic digunakan untuk menyemai digester anaerobik yang diperlukan untuk mengolah limbah cair dengan tingkat Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi. Sebagai bentuk lumpur aktif, biomassa terbuat dari butiran stabil yang mengandung mikroorganisme yang digunakan untuk mengubah bahan biodegradable menjadi biogas.
Pada awalnya teknologi granular ini secara hanya dikenal pada pengolahan air limbah secara anaerobik, khususnya reaktor Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB). Tetapi kemudian biomassa granular ini dapat terbentuk pada kondisi aerobik, tanpa perlu material lain sebagai inti. Berbagai referensi menyebutkan keunggulan teknologi ini terutama pada kemampuan pengendapan biomassa yang cepat, karena densitasnya yang besar, sehingga memperkecil kebutuhan lahan untuk pengendapan. Teknologi ini dianggap sebagai alternatif yang baik untuk Lumpur aktif. GAS (Granular Aerobic/Anaerobic Sludge) juga memungkinkan untuk diterapkan pada skala komunal.
Related Posts
Terobosan Teknologi Co-Firing Biogas Hasil Pengolahan Limbah Anaerobik dari Grinviro
Dalam upaya menjaga lingkungan dan memenuhi regulasi pemerintah, banyak perusahaan kini beralih ke sistem pengolahan…
Dijamin Paling Efisien! Pengolahan Sludge IPAL dengan Multi Plate Screw Press
Sludge atau lumpur limbah merupakan salah satu permasalahan yang seringkali dihadapi, ketika melakukan pengolahan limbah.…
FLOWREX Surface Aerator : Solusi Nomor 1 untuk Kolam Limbah Aerasi yang Luas
Memilih surface aerator yang tepat untuk kolam limbah yang luas merupakan suatu hal yang krusial.…