Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Dengan Teknologi IPAL Extended Aeration Dan MBR (Membrane Bio Reactor)
Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Dengan Teknologi IPAL Extended Aeration Dan MBR (Membrane Bio Reactor)
Dimanapun orang berkumpul, tidak bisa dipungkiri bahwa akan meninggalkan limbah dan membutuhkan pembuangan. Apalagi, jika tempat berkumpul tersebut merupakan industri hospitality (Hotel dan Pariwisata) yang bisa menghasilkan banyaknya limbah domestik atau industri rumah sakit dimana tidak hanya limbah domestik, banyak juga limbah yang berasal dari kandungan darah, ataupun bahan-bahan kimia dari obat-obatan dan lainnya.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan penduduk yang dulunya limbah cair dibuang kepada badan air yang jauh dari pemukiman karena letaknya jauh dari masyarakat sehingga tidak terlalu mempengaruhi masyarakat, namun sekarang rumah sakit terletak ditengah-tengah masyarakat sehingga limbah pembuangan dari rumah sakit sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Di lain pihak terdapat peraturan pemerintah tentang pelestarian lingkungan yang semakin ketat, maka pihak rumah sakit dituntut untuk menempatkan sarana pengolahan limbah.
Pengolahan Limbah Cair Atau Air Limbah Rumah Sakit Tidak Dapat Diremehkan, Karena Merupakan Sumber Pencemaran Air Yang Potensial
Hal ini disebabkan karena bukan hanya limbah domestik dari tiap orang yang dirawat pada banyak kamar, staf yang terlibat pada kegiatan rumah sakit bahkan limbah-limbah organik yang cukup tinggi dan berbahaya serta senyawa yang mengandung kimia serta mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya. Secara umum karakteristik air limbah rumah sakit terdiri dari:
- Limbah domestik cair yang merupakan buangan kamar mandi dan kakus dari kegiatan cuci dan kakus, limbah dari kegiatan dapur, limbah dari air bekas pencucian pakaian.
- Limbah cair klinis yang merupakan air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah, operasi dan kegiatan apapun yang mengandung darah; air limbah dari hasil laboratorium dan lainnya.
Kualitas air dari limbah-limbah cair ini baik domestik maupun klinis mengandung senyawa polutan organik yang dapat dikatakan cukup tinggi. Rata-rata limbah dari rumah sakit memiliki konsentrasi senyawa pencemar dengan COD tinggi sekitra 40-1200 ppm, BOD 700 ppm, pH Asam < 7, Amonia hingga 160 mg/L, kandungan deterjen (MBAS) 10 mg/L, TSS cukup tinggi >100 ppm. Sedangkan limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium biasanya mengandung logam berat. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. KEP-58/MENLH/12/1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit maka tiap rumah sakit diwajibkan menyediakan sarana pengolahan air limbah (IPAL) maupun limbah padat agar seluruh limbah yang dibuang ke badan air memenuhi baku mutu air limbah yang ditentukan.
Metode Pengolahan Limbah Cair Atau Air Limbah (IPAL) pada Industri Rumah Sakit
Karena sifat polutan yang terkandung dari limbah rumah sakit dapat mencemari lingkungan air atau sumber air jika limbah tersebut tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Terlebih lagi sifat atau karakteristik dari limbah rumah sakit tersebut yang mengandung bahan organik, logam berat, mikroorganisme bahkan mungkin saja mengandung radioaktif. Bila bahan-bahan yang berpotensi adanya kontaminasi tersebut tidak diolah terlebih dahulu diolah sebelum dibuang ke badan air.
Untuk limbah cair yang berasal dari dapur, laundry / binatu, kantor, rawat inap, ruang operasi, air limpasan tangki septik pada umumnya mengandung senyawa organik yang tinggi sehingga dalam proses pengolahannya dapat dilakukan dengan proses biologis. Pengolahan secara biologis ini biasanya lebih murah dan efisien. Teknologi pengolahan secara biologis ini menggunakan bantuan dari peran mikroorganisme untuk menguraikan senyawa polutan tersebut. Pengolahan limbah secara biologis terdapat banyak cara diantaranya adalah:
- Bioflow – STP Extended Aeration
- Bioflux – STP Membrane Bio Reactor
Pengolahan limbah cair dengan sistem Aerobik, biasanya menggunakan bakteri atau mikroorganisme secara alami dengan memanfaatkan kolam aerasi atau kolam terbuka (lagoon). DImana limbah diurai oleh mikroorganisme dengan bantuan Oksigen, dimana mikroorganisme tersebut merupakan bakteri alami dari limbah. Agar proses aerasi ini dapat berlangsung lebih cepat, maka dapat dibantu dengan equipment aerator.
Untuk limbah cair rumah sakit yang berasal dari aktivitas laboratorium biasanya mengandung logam berat yang jika limbah tersebut dialirkan dalam proses pengolahan secara biologis, senyawa logam berat dapat mengganggu proses pengolahannya. Maka dari itu sebelum pengolahan dilakukan maka air yang mengandung logam berat tersebut perlu ditampung pada tangki. PT. Grinviro Biotekno Indonesia memiliki tangki anti karat Suprax Tank – The new Generation of GFS Tank dengan material carbon steel dan dilapisi dengan bahan polimer. Dimaan penggunaan GFS Tank ini dapat menampung limbah sebelum kemudian diolah pada instalasi pengolahan limbah (IPAL) atau Wastewater Treatment Plant (WWTP)
Pelajari tentang pengolahan air limbah industri Rumah Sakit dengan IPAL Industri atau WWTP / STP yang tepat dengan hubungi: +6282348114479
Related Posts
Pengolahan Limbah Industri, Limbah Domestik, Limbah Pabrik, Limbah Tekstil Dan Limbah Cair
Pengolahan Limbah Industri, Limbah Domestik, Limbah Pabrik, Limbah Tekstil Dan Limbah CairLimbah menjadi permasalahan di…
Hasil Daur Ulang, Air Dari Toilet Bisa Jadi Air Bersih
Hasil Daur Ulang Air, Dari Air Toilet Bisa Jadi Air BersihKetika mendengar Air Toilet, Hal…
Cooling Water Solution – Corrosion (Korosi)
Cooling Water Solution - Corrosion (Korosi)Cooling water adalah salah satu media pendingin yang menjadi hal pokok…